Top Skor

4 Masalah yang Bisa Buat Juventus Nihil Gelar Musim Ini

Juventus boleh saja memimpin klasemen musim ini, namun harus dicatat selisihnya sangat kecil dari Lazio.

Tekanan pun tidak hanya datang dari Lazio, namun juga dari tim besutan Conte yakni Inter Milan.

Sementara saat ini Juve masih mengikuti dua kompetisi bergengsi lainnya yaitu Liga Champions dan Coppa Italia.

Masalah apa saja yang bisa mengagalkan Juve meraih satu gelar pun musim ini, berikut analisanya :

1. Penampilan Buruk Melawan Tim Kecil

Juventus kerap kesulitan saat bersua klub-klub kecil. Bahkan, saat berhadapan dengan Hellas Verona Binaconeri secara mengejutkan takluk dengan skor 1-2.

Gol cantik Cristiano Ronaldo tak bisa menutupi performa buruk Nyonya Tua.

Tak hanya Hellas Verona, Juventus memberikan poin pada Lecce dan Sassuolo.

Penampilan buruk saat bersua klub kecil bisa dibilang jarang ditemui pada masa kepelatihan Massimiliano Allegri selama lima musim di klub.


2. Torehan Gol Cristiano Ronaldo dan Pemain Lain Beda Jauh

Cristiano Ronaldo merupakan mesin gol Juventus musim ini. Ronaldo sudah mencetak 24 gol dari 29 pertandingan di semua ajang sepanjang musim ini.

Dari 24 gol tersebut, 20 di antaranya ia cetak di ajang Serie A musim ini.

Menariknya, pemain yang bulan ini genap berusia 35 tahun itu mencetak gol dalam 11 pertandingan secara beruntun.

Raihan Ronaldo tersebut sangat jomplang dengan dua penyerang lainnya, Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain. Dybala dan Higuain masing-masing baru mengemas enam dan lima gol di Serie A.

Jika Ronaldo absen, Juventus praktis hanya mengandalkan Dybala dan Higuain.

Pasalnya, Nyonya Tua sudah melepas Mario Mandzukic pada Desember lalu.


3. Beberapa Pemain Belum Memberi Dampak Besar

Dua petinggi Juventus, Pavel Nedved dan Fabio Paratici, pantas mendapat pujian karena berhasil mendatangkan pemain hebat dalam beberapa musim terakhir.

Pada musim panas lalu, Nyonya Tua sukses mendapat dua nama besar, Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot dengan status bebas transfer.

Selain itu, Bianconeri memboyong bek yang musim lalu tampil apik bersama Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt.

Untuk memboyong pemain asal Belanda tersebut, Juventus harus menggelontorkan 75 juta euro (Rp1,11 triliun).

Meski dianggap memiliki nama besar, ketiga pemain tersebut kesulitan beradaptasi pada awal musim.

Pemain-pemain lain seperti Danilo dan Gonzalo Higuain dianggap belum menunjukkan dampak signifikan.

Kondisi tersebut semakin parah karena dua pemain lain, Douglas Costa dan Sami Khedira mengalami cedera.


4. Sarriball Tak Berjalan Mulus di Juventus

Sarriball merupakan gaya permainan yang diterapkan Maurizio Sarri.

Gaya sepak bola tersebut melibatkan dominasi total dan kontrol bola.

Sarri menerapkan gaya permainan tersebut dengan baik saat menukangi Napoli.

Namun, gaya tersebut tampaknya tak bekerja dengan baik di Juventus.

Hal itu dibuktikan dengan menurunnya kinerja permainan sejak ditinggal Massimiliano Allegri.

Pada era Allegri, Bianconeri mengawali permainan dengan sangat baik.

Hal itu pun sebanding dengan hasil akhir berupa kemenangan.

Sementara, bersama Sarri harus berjuang keras saat menghadapi klub-klub yang musim lalu mudah dikalahkan.

Banyak yang beranggapan, para pemain Juventus tak memiliki fisik yang cukup baik untuk menerapkan gaya Sarriball.

Mungkin Sarri harus mengganti skemanya untuk kembali meningkatkan performa anak asuhnya.

Sumber:Ā Liputan6.com

Related Articles

Back to top button