Top Skor

3 Peraturan Aneh Terbaru di EURO 2016

Ada begitu banyak peraturan yang dibuat untuk tujuan baik demi kepentingan bersama. Hal itu juga yang berlaku untuk sepakbola, dimana badan atau organisasinya selalu berusaha membuat aturan-aturan untuk membuat okah raga ini senang dan nyaman untuk diikuti. Perancis sebagai tuan rumah piala Eropa kali ininpun memiliki beberapa aturan yang mungkin akan kedengarana aneh buat kita semua.

Panitia penyelenggara euro 2016 membuat beberapa peraturan yang dianggap aneh buat para pemain dan juga fans. Di bawah ini kami memiliki beberapa penjelasannya. Apa sajakah dan bagaimanakah penerapannya? Berikut 3 peraturan aneh yang ada di perhelatan euro 2016, diantaranya :
euro

1. Celana dalam satu tim harus sama

Aturan-aturan yang berlaku di kompetisi sepakbola di Eropa diatur oleh International Football Association Board (Ifab). Ifab memiliki wewenang untuk mengubah satu aturan yang berlaku.
Di perhelatan Euro 2016 kali ini, Ifab mengubah aturan soal perlengkapan pemain utamanya soal celana dalam yang digunakan oleh satu negara peserta.

Berdasarkan aturan baru Pasal 4 : Perlengkapan Pemain disebutkan bahwa Pemain yang mengenakan Celana Dalam harus memastikan Bahwa Warna Celana Dalam yang mereka pakai sama dengan seluruh Rekan Setimnya. Kondisi ini juga berlaku bagi mereka yang menggunakan celana pendek.

2. Fans dilarang ke tempat prostitusi

Aturan tidak hanya diberlakukan kepada para pemain saja, di Euro 2016 kali ini, Prancis sebagai tuan rumah juga mengatur aturan untuk para penonton yang datang.

Aturan tersebut terkait soal prostitusi di Prancis. Kabarnya parlemen Prancis merencanakan akan meloloskan undang-undang yang mengatur soal fans yang menggunakan jasa prostitusi selama perhelatan Euro 2016.
Hukuam ketat akan diberikan kepada fans atau penonton yang kedapatan menggunakan jasa prostitusi. Denda yang diberikan ialah membayar uang sebesar 3000 Euro atau setara dengan Rp44 juta.

3. Dilarang iklan

Pada perhelatan Euro 2012 yang berlangsung di Polandia Ukraina, UEFA sebagai badan penyelenggara menerapkan aturan yang melarang seorang pemain menggunakan produk berbau komersil di jersey yang mereka gunakan.
Denda yang dijatuhkan ialah membayar uang sebesar 1000 Euro. Nasib sial kemudian dialami oleh penyerang Denmark saat itu, Nicklas Bendtner.

Saat melawan Portugal di babak penyisihan grup, eks penyerang Arsenal tersebut melanggar aturan tersebut. Ia mengangkat jersey Denmark dan terlihat celana dalam miliknya merupakan celana dari produk komersil. Sesuai peraturan UEFA, pemain yang berlaga di Piala Eropa harus bersih dari promosi merek yang bukan official sponsor.

Related Articles

Back to top button