Extra Time

Sir Alex Ferguson Sudah Prediksi Jauh-Jauh Hari, Mengapa Jose Mourinho akan Gagal di Man Utd

 

Jose Mourinho tampil mengecewakan saat memimpin Manchester United dan Sir Alex Ferguson sudah mengerti sebelum Jose menjadi pelatih kepala di Old Trafford.

 

Ada sedikit yang bisa mengerti tentang bagaimana mengelola sebuah klub sepakbola di level tertinggi, dan mantan bos Manchester United Sir Alex Ferguson sangat paham akan hal itu.

 

Orang Skotlandia itu memimpin Setan Merah selama kurang lebih 27 tahun lamanya, total dari keseluruhan karir manajerialnya sendiri berlangsung selama 39 tahun. Oleh karena itu, tidak aneh Opa Ferguson mampu melihat satu atau dua hal sebagai persyaratan untuk menganalisis apa artinya bekerja di level paling tinggi yang ditawarkan dalam permainan sepakbola. Dan bagaimana terkadang ada hal-hal tidak berhasil berjalan dengan baik.

 

Pada 2015, dua tahun setelah ia pensiun, Ferguson merilis bukunya yang berjudul “Leading”, di mana ia menjelaskan apa yang menjadi kekuatan terbesar seorang manajer saat memimpin klub mana pun. Dia mengungkapkan bahwa tanpa kekuatan pemain yang mendukung kepemimpinan anda sebagai pelatih, seorang pelatih mana pun akan kesulitan.

 

“Ada ungkapan dalam sepak bola tentang pemain yaitu ‘not playing for the manager’ atau ‘tidak bermain untuk manajer’, dan saya telah melihat itu terjadi ribuan kali,” jelas Ferguson. “Ketika hal itu terjadi, manajer sama saja sudah mati, karena dia telah gagal dalam tugas utamanya – yaitu memotivasi para pemain untuk mengikuti perintahnya.”

 

Di era pasca-Ferguson, belum ada manajer United yang membagi ruang ganti seperti yang dilakukan Jose Mourinho. Jose  sendiri yang pernah menyebut dirinya sebagai ‘the special one’ pernah melatih MU pada musim panas 2016 sebelum pada akhirnya ia pun diberhentikan dari jabatannya pada Desember 2018.

 

Dalam masa jabatan dua setengah tahun itu, Mourinho bersalah karena berselisih dengan sejumlah pemain, terutama Paul Pogba dan Luke Shaw. Keduanya secara terbuka bercerita  seperti apa kehidupan di bawah pelatih Portugal itu.

 

“Hubungan kami bukan yang terbaik,” Shaw menjelaskan pada tahun 2021. “Mungkin cukup mudah untuk melihatnya dari luar. Tapi satu hal yang dilakukan Jose adalah membuat saya lebih kuat secara mental. Saya pikir kekuatan mental adalah apa yang akan saya gambarkan pada periode di bawah Jose Mourinho. Saya pikir saya merasa menjadi bagian dari tim saat dilatih Ole [Gunnar Solskjaer], sedangkan di bawah Jose, terkadang saya tidak menjadi bagian dari tim.”

 

Bertahun-tahun kemudian, Mourinho kembali mengkritik Shaw selama Kejuaraan Eropa League, bek kiri United itu menanggapinya dengan memilih pendekatan dengan istilah ‘bunuh mereka dengan kebaikan’. Dia pun menanggapinya dengan mengatakan “Dia hanya perlu move on,”

“Mudah-mudahan dia bisa menemukan kedamaian dengan caranya dan pada akhirnya bisa bergerak, dan berhenti mengkhawatirkan saya. Itu sangat jelas, saya ada di pikirannya dan dia jelas banyak memikirkan saya.”

 

Pogba lebih pedas dalam penilaiannya, membandingkan pendekatan Mourinho dengan pendekatan Solskjaer. “Apa yang saya miliki dengan Ole berbeda, dia tidak akan melawan para pemain”. katanya kepada Sky Sports.

 

“Dia tidak akan melawan para pemainnya. Mungkin Ole tidak memilih anda dalam skuad, tetapi dia tidak akan menempatkan anda di sisi seperti anda sudah tidak ada lagi. Itulah perbedaan antara Mourinho dan Ole.

 

“Begitu saya memiliki hubungan yang hebat dengan Mourinho, semua orang bisa melihatnya. Dan keesokan harinya Anda tidak tahu apa yang terjadi. Itulah hal aneh yang saya miliki dengan Mourinho dan saya tidak dapat menjelaskannya kepada Anda karena bahkan saya tidak tahu. Jadi, Ya.”

 

 

Related Articles

Back to top button