Tentang Ronaldinho, Sex dan Prestasi
Seperti dikutip dari Bleacher Report, Ronaldinho pernah membentuk best eleven versinya. Ronaldinho memilih Gianluigi Buffon untuk posisi penjaga gawang. Buffon dipilih karena dianggap Ronaldinho sebagai sosok kiper yang lengkap serta memiliki tingkat konsistensi permainan yang tinggi.
Selain itu, dalam formasi 4-3-3 yang dipilihnya, Ronaldinho juga memasang dua bek sayap Brasil, Cafu dan Roberto Carlos, untuk membantu duet John Terry dan Paolo Maldini di jantung pertahanan timnya.
Sedangkan untuk posisi gelandang bertahan, Ronaldinho memilih pemain asal Perancis, Claude Makelele, untuk menjadi jangkar di lini tengah tim terbaik pilihannya.
“Para pemain bertahan merasa aman, mengetahui dia ada di depan mereka. Bagi saya dia merupakan yang terbaik, Anda tidak pernah melihat dia bermain buruk,” ujar Ronaldinho mengenai pemilihan Makalele.
Untuk menyertai Makelele di lini tengah, Ronaldinho menyertakan mantan pemain Chelsea, Frank Lampard, dan pemain Brasil lainnya, Kaka.
Sedangkan tiga pemain yang dipilih Ronaldinho untuk menjadi trisula penyerangan timnya adalah Lionel Messi, Ronaldo (Brasil), dan Thierry Henry.
“Saya menyesal tidak bisa bermain dengan Messi lebih lama dari yang saya lakukan di Barcelona. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan dirinya, dia memiliki keajaiban di kakinya,” ujar Ronaldinho.
Dalam tim yang dipilihnya, Ronaldinho tak menyertakan peraih Ballon d’Or 2014 lalu, Cristiano Ronaldo. Mantan pemain AC Milan itu lebih memilih legenda Brasil, Ronaldo.
Meski tak pernah meraih gelar Liga Champions, Ronaldo telah mencetak 49 gol dari 93 penampilannya di ajang Eropa. Ronaldo juga dikenal sebagai salah satu penyerang paling mematikan di eranya.
“Ronaldo adalah penyerang paling lengkap yang pernah ada. Sulit dipercaya dia tak pernah memenangi Liga Champions,” ujar Ronaldinho.
Susunan tim terbaik versi Ronaldinho
Kiper: Gianluigi Buffon.
Belakang: Cafu, Paolo Maldini, John Terry, Roberto Carlos.
Tengah: Claude Makelele, Ricardo Kaka, Frank Lampard.
Depan: Thierry Henry, Ronaldo (Brasil), Lionel Messi.
Gaya Hidup
Ronaldinho dilahirkan di kota Porto Alegre, ibukota negara bagian Rio Grande do Sul. Ibunya, Dona Miguelina Eloi Assis dos Santos ( putri Enviro Assis ), adalah mantan pedagang yang belajar untuk menjadi seorang perawat. Ayahnya , João de Assis Moreira adalah seorang pekerja di galangan kapal dan pemain sepak bola untuk klub lokal Cruzeiro Esporte Clube ( tidak berhubungan dengan klub lainnya, Cruzeiro ). Ia menderita serangan jantung fatal di kolam renang keluarga ketika Ronaldinho berusia delapan tahun. Setelah kakak Ronaldinho Roberto menandatangani kontrak dengan Grêmio, keluarganya pindah ke sebuah rumah di bagian Guarujá yang lebih layak dari sebelumnya di Porto Alegre, merupakan hadiah dari Grêmio untuk meyakinkan Roberto untuk tetap di klub . Karier Roberto akhirnya berakhir lebih cepat karena cedera .
Keterampilan sepak bola Ronaldinho mulai berkembang pada usia 8 tahun, dan ia pertama diberi julukan Ronaldinho karena ia pemain termuda dan pemain terkecil di pertandingan klub remaja. Ia mengembangkan minat di futsal dan sepak bola pantai, yang kemudian diperluas untuk permainan sepak bola besar yang terorganisir. Sentuhan pertamanya dengan media saat usia tiga belas tahun, ketika ia mencetak 23 gol dalam semua kemenangan 23-0 melawan tim lokal.Ronaldinho diidentifikasi sebagai rising star di Kejuaraan Dunia 1997 U-17 di Mesir, di mana ia mencetak dua gol pada adu penalti.
Sekarang, Roberto bertindak sebagai manajer Ronaldinho, sedangkan adiknya Deisi bekerja sebagai koordinator persnya . Ronaldinho menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya pada 25 Februari 2005, setelah penari Brasil Janaína Mendes melahirkan putra mereka, yang bernama João seperti almarhum ayah Ronaldinho.
Iklan Nike 2005 Ronaldinho, di mana ia diberi sepasang sepatu kemudian mulai juggling bola dan menendang voli membentur mistar gawang dan berulang tanpa bola menyentuh tanah, itu beredar di YouTube menjadi video pertama dalam situs tersebut yang mencapai satu juta views.
Ronaldinho bergabung dengan PBB untuk edukasi masyarakat tentang AIDS pada tahun 2011. Dan pada Juni 2013, ia meluncurkan line sendiri untuk kondom bernama Sex Free.
Pada Agustus 2013 , Ronaldinho mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan majalah Playboy Brasil bahwa ia sering melakukan seks sebelum pertandingan dengan Barcelona dalam rangka untuk meningkatkan permainannya.
“Sudah banyak pemain yang saya hadapi. Tapi Ronaldinho hampir tak terbendung, sebagai penyerang atau playmaker,” Sergio Ramos.
“Saya merasa sangat nyaman bermain dengan Ronaldinho. Saya baru bermain tiga atau empat kali bersamanya, tapi tak perlu diragukan lagi bahwa ia adalah seorang bintang. Sebuah kehormatan bagi saya bisa bermain bersama dengannya dalam satu tim,” Neymar
“Saya selalu mengikuti pertandingan Milan karena ada Ronaldinho. Bagi saya hanya ada satu Ronaldinho, Dia adalah salah satu pemain terbaik dunia yang pernah saya saksikan,” Maradona
“Saya selalu mengatakan bahwa ‘Rony’ mengubah sejarah klub ketika dia bermain untuk Barca. Dia adalah pemimpin tim yang mengubah sejarah tim ini, [Saat itu] kami sudah lama tidak memenangkan gelar juara apapun. Kemudian dia datang dan mengantarkan Barcelona menjadi klub yang dikenal di seluruh dunia. Untuk alasan itu saja kami harus berterima kasih kepada dirinya. Saya bisa mengatakan dia adalah talenta terbesar yang pernah saya temui di ruang ganti. Dia selalu melakukan sesuatu yang baru.” Victor Valdes
“Dia sangat membantu. Adalah tidak mudah untuk masuk kedalam ruang ganti pada saat berumur 16 tahun khususnya dengan karakter saya. Ronaldinho membuat segalanya menjadi lebih mudah untuk saya. Saya sangat beruntung mendapatkan pengalaman dan berbagi banyak hal dengannya. Saya dapat berkata bahwa ia adalah seorang yang hebat dan itu adalah yang terpenting. Ronaldinho dan pemain Brasil lainnya: Deco, Sylvinho dan Motta menyambut saya dan membuat segalanya menjadi mudah bagi saya. Tapi khususnya Ronaldinho, karena ia merupakan bintang saat itu. Saya belajar banyak berada di sisinya. Ronaldinho adalah orang yang berada dibalik perubahan Barça. Saat itu Barça berada dalam masa yang buruk dan perubahan yang terjadi sejak kedatangannya adalah luar biasa. Di tahun pertama, ia tidak memenangkan apapun tapi orang-orang mencintai nya. Dan kemudian gelar berdatangan dan dia membuat orang-orang menjadi gembira. Barça harus selalu berterima kasih atas semua yang telah ia lakukan.” Messi
Satu-satunya penyesalan Messi adalah tidak turut merayakan gelar Liga Champion yang dimenangkan di Paris pada tahun 2006.
“Saya sedang dalam masa pemulihan dan saya tidak turut serta sampai final. Saya masih sangat muda saat itu dan saya tidak mau turut serta merayakannya. Kemudian Ronaldinho, Deco dan Motta membawakan trofi kepada saya agar saya dapat merayakannya dan itu adalah kenangan yang indah.” Messi
Nama lengkap | Ronaldo de Assis Moreira |
Tanggal lahir | 21 Maret 1980 |
Tempat lahir | Porto Alegre, Brasil |
Tinggi | 1.81 m (5 ft 11 in) |
Posisi bermain | Gelandang |
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1998–2001 | Grêmio | 52 | (21) |
2001–2003 | Paris Saint-Germain | 55 | (17) |
2003–2008 | Barcelona | 145 | (70) |
2008–2010 | Milan | 76 | (20) |
2011–2012 | Flamengo | 33 | (15) |
2012– | Atlético Mineiro | 45 | (16) |
Tim nasional‡ | |||
1996 | Brasil U-17 | 6 | (2) |
1999 | Brasil U-20 | 5 | (3) |
2000–2003 | Brasil U-23 | 27 | (18) |
1999– | Brasil | 97 | (33) |
Prestasi
Grêmio
- Copa Sul : 1999
- Rio Grande do Sul State Championship: 1999
Paris Saint-Germain
- Piala Intertoto UEFA : 2001
Barcelona
- La Liga Spanyol : 2005, 2006
- Liga Champions UEFA : 2006
- Piala Super Spanyol : 2006
AC Milan
- Serie A : 2010–11
Flamengo
- Taça Guanabara: 2011
- Taça Rio: 2011
- Campeonato Carioca: 2011
Internasional
- Copa América : 1999
- Piala Dunia FIFA : 2002
- Piala Konfederasi FIFA : 2005
- Superclásico de las Américas: 2011
Individual
- Bola Emas Piala Konfederasi FIFA: 1999
- Sepatu Emas Piala Konfederasi FIFA:: 1999
- Top Skor Rio Grande do Sul State Championship: 1999
- FIFA World Cup All-Star Team: 2002
- FIFA 100
- Balón d’Or Award: 2003–04, 2005–06
- EFE Trophy: 2004
- Pemain Terbaik Dunia FIFA: 2004, 2005
- Penyerang Terbaik Klub UEFA: 2004–05
- Pemain Terbaik Eropa: 2005
- Pemain Terbaik Dunia FIFPro: 2005, 2006
- Pemain Terbaik Klub UEFA: 2005–06
- Tim Terbaik UEFA: 2003–04, 2004–05, 2005–06
- FIFPro World XI: 2004–05, 2005–06, 2006–07
- Golden Foot: 2009