Top Skor

7 Pelatih yang Mencatatkan Rekor Terburuk Sepanjang Sejarah di Klub yang Ia Latih

Menjadi seorang pelatih bukanlah sebuah tugas yang mudah dan ringan untuk dijalani.

Hal ini terbukti dari banyaknya seorang mantan pemain yang gagal ketika menjadi seorang pelatih.

Hal yang paling dihindari para pelatih tentunya sebuah rekor buruk yang ia tinggalkan untuk klubnya.

Dan di bawah ini kami memiliki pelatih yang punya rekor terburuk sepanjang sejarah dari klub yang ia bela.

1. Maurizio Sarri (Chelsea)

Perjalanan Maurizio Sarri sebagai manajerĀ ChelseaĀ hanya berlangsung selama satu musim.

Manajer asal Italia itu mengalami kegagalan untuk memberikan gaya bermain atraktif yang menjadi ekspektasi yang diberikan kepadanya setelah sukses melakukannya di Napoli.

Pada pertandingan di Etihad Stadium kontraĀ Manchester City,Ā ChelseaĀ mendapatkan kekalahan 0-6.

Hasil tersebut menjadi kekalahan terburuk mereka dalam 28 tahun.


2. Marco Giampaolo (AC Milan)

ManajemenĀ AC MilanĀ menunjuk Marco Giampaolo sebagai pengganti Gennaro Gattuso pada awal musim 2019/20.

Mantan pelatih Sampdoria itu ditunjuk dengan harapan bahwa kehadirannya dapat membantu tim yang bermarkas di San Siro itu kembali ke posisi empat besarĀ Serie AĀ setelah mengalami kesulitan dalam beberapa musim terakhir.

Nyatanya, Giampaolo tidak dapat berbuat banyak dan mencatatkan awal terburuk dalam liga domestik Italia dalam sejarah klub dengan jersey merah hitam tersebut dalam delapan dekade.

Giampaolo kini sudah dipecat, dan digantikan oleh Stefano Pioli.


3. Gary Neville (Valencia)

Gary Neville dikenal sebagai salah satu pundit terbaik dalam media Inggris.

Mantan bek kananĀ Manchester UnitedĀ dan Timnas Inggris ini dianggap memiliki pandangan yang menarik ketika menjadi analis dalam sebuah pertandingan, dan keadaan ini membuatnya dianggap memiliki potensi untuk menjadi pelatih.

Neville menjadi pelatih Valencia pada musim 2015/16, ketika Los Che sedang berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan.

Namun minimnya pengalaman Neville membuatnya mengalami kesulitan yang tinggi. Nevile ditunjuk pada Desember 2015, dan hanya bertahan hingga Maret 2016.

Neville mencatatkan rasio kemenangan 18,8% dalam ajangĀ La Liga, terburuk dalam sejarah klub itu.


4. Frank de Boer (Crystal Palace)

Frank de Boer yang dikenal dengan kesuksesannya di Ajax danĀ BarcelonaĀ sebagai pemain menjadi salah satu faktor yang membuatnya melanjutkan kariernya untuk menjadi pelatih.

De Boer pernah mendapatkan kesuksesan di Ajax pada 2010 hingga 2016. Namun hal itu tidak berlanjut ketika ia melatihĀ Inter Milan, dan hanya bertahan di klub tersebut kurang dari tiga bulan.

Pada musim 2017/18, De Boer ditunjuk menjadi manajer Crystal Palace.

Namun ia hanya bertahan selama empat pertandinganĀ Premier League, dengan kegagalan mencetak satupun gol maupun mendapatkan satupoun poin.


5. Julen Lopetegui (Real Madrid)

Perjalanan karier Julen Lopetegui mencapai titik tertinggi ketika ia mendapatkan posisi sebagai pelatih utama Timnas Spanyol, dan mencapai Piala Dunia Rusia 2018.

Namun, Lopetegui meninggalkannya setelah menerima tawaran untuk menjadi pelatih utamaĀ Real MadridĀ yagn mencari pengganti Zinedine Zidane untuk musim 2018/19.

Sayangnya, Lopetegui hanya bertahan denganĀ Los BlancosĀ setelah melalui sepuluh pertandinganĀ La Liga.

Empat kemenangan, dua hasil imbang, dan empat kekalahan membuatnya memiliki catatan terburuk dalam 50 tahun.


6. Unai Emery (Arsenal)

Unai Emery diharapkan dapat menjadi manajerĀ ArsenalĀ yang mengangkat tim London Utara itu kembali ke posisi empat besarĀ Premier League.

Sayangnya manajer asal Spanyol itu mengalami berbagai masalah dengan tim tersebut, yang terjadi karena tindakannya atau berbagai situasi lain yang tidak mendukung.

Musim ini (2019/20),Ā The GunnersĀ mencatatkan periode awal musim yang terburuk sejak 1982.

Pada kompetisiĀ Premier League, mereka mencatatkan empat kemenangan, lima hasil imbang, dan tiga kekalahan.


7. Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United)

KeputusanĀ Manchester UnitedĀ untuk memberikan kontrak berdurasi tiga tahun kepada Ole Gunnar Solskjaer diharapkan dapat membawa klub itu kembali bersaing dengan tim-tim papan atas diĀ Premier League, dan mengembalikan identitas klub yang nampak hilang setelah Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013.

Saat ini (musim 2019/20),Ā Man UnitedĀ mendapatkan empat kemenangan, hasil imbang dan kekalahan setelah melalui 12 pertandinganĀ Premier League.

Catatan tersebut menjadi bagian terburuk dalam awal musim yang dijalani klub yang bermarkas di Old Trafford itu dalam 30 tahun.Ā Ā 

Sumber : 90min.com

Related Articles

Back to top button