Top Skor

5 Fakta Formasi 4-4-2 yang Wajib Anda Ketahui

Pecinta sepakbola saat ini mungkin lebih familiar dengan formasi 4-3-3 yang lebih mengedepankan penyerangan dari penyerang sayap.

Formasi ini sendiri menjadi sangat populer ketika tiki-taka Barcelona melalui pelatihnya Frank Riijkaard berhasil membawa Barcelona menguasai Eropa.

Hal ini pun berlanjut dengan Guardiola dan pelatih Barcelona berikutnya sampai dengan saat ini.

Keberhasilan ini pun membuat klub dan pelatih lainnya menerapkan hal yang sama untuk timnya.

Jadilah saat ini kita lebih banyak melihat formasi 4-3-3 banyak digunakan pelatih manapun di dunia ini.

Namun sebelum 4-3-3 menjadi tren, setidaknya ada satu formasi yang juga begitu booming seperti 4-3-3 saat ini.

Formasi itu adalah 4-2-2 dan salah satu pelatih yang paling diingat pecinta sepakbola dan mendapatkan banyak prestasi dari formasi ini adalah Sir Alex Ferguson dengan Manchester Unitednya.

Seperti apa fakta sebenarnya tentang formasi 4-4-2 ini, berikut 5 faktanya yang penting anda ketahui :

1. Dipopulerkan oleh Arrigo Sacchi dan Fabio Capello

Arrigo Sacchi dan Fabio Capello menjadi 2 sosok pelatih yang erat kaitannya dengan formasi 4-4-2.

Berkat formasi tersebut, kedua pelatih ini sukses meraih banyak gelar saat melatih Milan.

Dimulai dari era Arrigo Sacchi, formasi 4-4-2 kerap digunakan saat ia melatih Milan.

Hal itu membuahkan beragam gelar yang diraihnya bersama Milan lewat gelar domestik dan juga Eropa.

Di era selanjutnya, formasi ini tetap digunakan oleh Fabio Capello kala menggantikan Sacchi.

Hasilnya, Milan tetap banjir gelar ketika ia melatihnya.

Namun, ia juga mengembangkan lini serang Milan menjadi lebih tajam.

2. Keunggulan formasi 4-4-2

Dilansir dari berbagai sumber, formasi ini dikenal akan keseimbangan antar lini.

Para pemain bisa lebih fokus dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan lebih baik.

Jika dirinci, formasi 4-4-2 menggunakan 4 pemain belakang (2 bek sayap-2 bek tengah), 4 pemain tengah (2 pemain sayap-2 pemain tengah) dan 2 striker.

Di lini depan, 2 striker sudah cukup untuk saling bekerjasama dalam menjebol gawang lawan dimana, mereka berdua bisa bahu-membahu dalam menyerang gawang lawan.

Para pemain di lini tengah tidak perlu kerepotan dalam membantu serangan.

Sebaliknya, mereka bisa turut membantu dalam menciptakan variasi serangan yang bisa merepotkan lawan.

Selain itu, 4 pemain belakang bisa lebih fokus dalam membagi tugas untuk mengawal setiap sisi yang bisa digunakan sebagai celah untuk lawan melancarkan serangan.

3. Kelemahan formasi 4-4-2

Tiada gading yang tak retak, begitupun formasi 4-4-2.

Soal kelemahan, ada beberapa kelemahan yang perlu disimak seperti, formasi ini terlalu gampang dipecahkan karena sudah terlalu sering di gunakan.

Karena termasuk formasi ā€œkunoā€, pelatih lawan memiliki caranya sendiri untuk menghancurkan formasi ini.

Salah satunya adalah dengan kombinasi 3 pemain tengah yang dapat mengacaukan ball possession.

Selain itu, kedisiplinan juga kerap kali menjadi masalah yang sering dihadapi oleh tim yang menggunakan formasi 4-4-2.

Untuk mengatasi hal ini, tim dengan formasi 4-4-2 biasanya menerapkan permainan yang lebih defensif.

4. Variasi formasi 4-4-2

Seiring berkembangnya zaman, ada beberapa pelatih yang sudah memodifikasi formasi tersebut.

Salah satunya, Diego Simeone yang membuat formasi 4-4-2 lebih bertahan.

Formasi 4-4-2 yang lebih defensif telah diterapkan Simeone dalam 3 tahun terakhir di Liga Champion.

Hasilnya, Simeone sukses membawa Atletico berada di final UCL sebanyak 2 kali.

5. Ciri khas formasi 4-4-2

Keseimbangan menjadi inti penting dari formasi ini maka, sebuah tim membutuhkan 11 pemain yang kredibel untuk menghuni setiap posisi yang ada dalam formasi ini.

Bisa dibilang, formasi ini kerap digunakan di golden age (tahun 1990 an) dimana, ada banyak pemain hebat di masanya dalam setiap lini yang ada.B

Seiring perkembangan zaman, banyak pelatih yang lebih suka untuk menggunakan formasi yang berbeda karena, formasi ini membutuhkan 11 pemain yang benar-benar mumpuni sedangkan, setiap tim memiliki situasi yang berbeda.

Sumber : vivagoal.com

Related Articles

Back to top button