Top Skor

5 Pemain yang Menjadi Legenda Karena Berubah Posisi

scholes
3. Paul Scholes
Ia merupakan gelandang yang jadi teladan dalam bermain untuk pemain sekelas Xavi Hernandez. Tubuhnya kecil namun tendangannya kencang dan sering membuat gol dari tendangan volley. Tak banyak yang tahu bahwa Paul Scholes mengawali karier sebagai penyerang di Manchester United (MU). Wajar, karena namanya menjulang saat dia sudah berubah posisi menjadi gelandang.

Posisi gelandang sendiri dilakoni Scholes mulai tahun 1997. Itu pun kebetulan. Ketika itu Scholes yang masih berusia 23 tahun diminta menggantikan peran Roy Keane yang cedera.
Tak dinyana, posisi barunya itu ternyata cocok dilakoni Scholes. Ya, Scholes kemudian berkembang menjadi gelandang yang ulet, kuat dalam bertahan, dan fighter.

Dengan posisinya itu, Scholes sukses membawa MU memenangkan 11 gelar Liga Primer dan dua Liga Champions. Hingga saat ini Scholes masih jadi idola publik Old Trafford.

beckenbeur
4. Franz Beckenbeur
Siapa yang tak kenal Franz Beckenbauer? Legenda Jerman dan Bayern Muenchen yang sukses memberikan banyak gelar buat negaranya dan klub tercintanya tesebut. Namanya disebut-sebut sebagai salah satu pionir posisi libero centre half, “pemain bebas”, yang kuat bertahan tapi kerap ikut membantu serangan.

Beckenbauer mendulang banyak sukses bersama Bayern Muenchen dan timnas Jerman. Bersama Muenchen, dia memenangkan empat gelar liga dan tiga Piala Champions. Sementara bersama Jerman, Sang Kaisar, julukannya, berperan besar saat menjuarai Piala Dunia 1990.
Namun, siapa sangka jika Beckenbauer ternyata mengawali karier sebagai gelandang serang. Setidaknya saat bersama Muenchen hingga tahun 1964.

Posisi libero, atau sekarang kerap disebut defensive midfielder, baru dilakoni Beckenbauer saat membela Jerman di Piala Dunia 1966. Gaya bermain Beckenbauer hingga kini bahkan masih banyak ditiru pemain-pemain era modern.

john charles
5. John Charles
John Charles bisa jadi merupakan satu dari sedikit pemain asal Inggris Raya yang sukses di Italia. Bersama Juventus, dia memenangkan tiga gelar scudetto: 1957/1958, 1959/1960, dan 1960/1961.

Di Italia, pria asal Wales ini dikenal sebagai predator gol. Bahkan, di musim pertamanya bersama Juventus, dia sudah jadi pencetak gol terbanyak Liga Italia dengan 28 gol.

Gayanya yang kalem tapi “mematikan” di lapangan sangat disukai suporter. Maka itu, dia pun kerap dijuluki Gentle Giant.

Menariknya, saat diboyong Juventus dari Leeds United, Charles berposisi sebagai bek. Dan, hebatnya, dengan posisi bek itu pula dia sempat membawa Leeds berjaya, salah satunya jadi runner-up Liga Inggris 1955/1956.

Previous page 1 2

Related Articles

Back to top button