Top Skor

5 Pembelian Terburuk Sepanjang Sejarah Liga Inggris

Liga Inggris telah secara konsisten menjadi liga terbaik di dunia.

Tidak hanya karena kemampuannya mengoleksi para pemain dan pelatih terbaik dunia, namun juga karena prestasi para klub yang ada di dalamnya.

Untuk musim ini saja, empat klub liga Inggris mampu menjadi finalis di dua kompetisi tertinggi di Eropa yakni liga Champions dan European League.

Namun Liga ini juga memiliki catatan dimana klub di dalamnya pernah melakukan sejumlah transfer terburuk.

Klub mana sajakah itu dan siapa pembelian pemain terburuk itu, berikut diantaranya :

5. Angel Di Maria

Nama pemain asal Argentina, Angel Di Maria, masuk daftar pembelian terburuk sepanjang sejarah Liga Inggris.

Tentu saja, hal ini terbilang mengejutkan karena nama Di Maria sendiri begitu tersohor berkat bakatnya yang gemilang.

Tetapi, kegemilangannya tersebut tak dapat ditunjukkan kala memperkuat Manchester United pada musim 2014-15.

Tiba di Old Trafford dengan biaya transfer yang memecahkan rekor di Inggris kala itu, yakni sekira 59,7 juta poundsterling, Di Maria tentu saja diharapkan bisa bermain begitu apik dan memberi kontribusi besar ke Man United.

Kedatangannya kala itu diharapkan bisa menjadi angin segar bagi Man United yang semusim sebelumnya tampil buruk.

Dengan ekspektasi yang tinggi, Di Maria diperkenankan Man United untuk mengenakan keus legendaris nomor 7 klub yang sebelumnya dipakai oleh Cristiano Ronaldo dan David Beckham.

Di bulan pertama, Di Maria berhasil tampil positif sehingga memenangkan penghargaan Player of the Month pada September.

Tetapi pada Oktober, performanya mulai menurun. Dia mengalami cedera pada November yang membuatnya absen hingga Januari.

Setelah kembali, Di Maria berjuang sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik.

Tetapi di akhir musim, ia tercatat hanya mencetak tiga gol dalam 27 penampilannya di berbagai kompetisi.

Dengan catatan yang buruk tersebut, ia pun akhirnya meninggalkan Man United pada musim berikutnya dengan bergabung ke PSG.


4. Radamel Falcao

Selanjutnya, ada nama penyerang asal Kolombia, Radamel Falcao. Ia telah menjadi salah satu striker terbaik pada generasi ini sehingga Man United menandatanganinya pada 2014 dengan status pinjaman dari AS Monaco dengan opsi untuk membelinya secara permanen.

Mengingat profilnya yang begitu apik, kedatangan Falcao pun membuat tim memasang ekspektasi tinggi.

Tetapi, seperti Di Maria, Falcao tidak bisa memenuhi harapannya dan menyelesaikan musim dengan hanya empat gol dalam 26 penampilan bersama Man United.

Dengan kondisi ini, tim pun menolak menggunakan opsi untuk membelinya secara permanen di akhir musim.

Penampilan melempem Falcao tak hanya terlihat di Man United. Saat bermain di Chelsea, ia juga tampil minor.

Chelsea yang kala itu tengah diasuh Jose Mourinho memutuskan untuk mengontrak Falcao dengan status pinjaman dan opsi untuk membelinya secara permanen dari AS Monaco pada akhir musim.

Tetapi, ia kembali mengecewakan karena gagal mencapai harapan.


3. Andy Carroll

Di urutan ketiga, ada nama penyerang berpaspor Inggris, Andy Carroll. Dia telah menjadi penyerang yang ideal karena postur tubuhnya yang cukup tinggi dan dikenal memiliki kemampuan sundulan serta keterampilan akrobatik yang apik.

Carroll pun ditandatangani Liverpool untuk menggantikan peran Fernando Torres yang memutuskan pergi pada 2011.

Di awal kedatangannya, sosok Carroll begitu dielu-elukan hingga dibandingkan dengan pemain bintang seperti Alan Shearer hingga Didier Drogba.

Sayangnya, Liverpool tak bisa langsung memainkan Carroll setelah menandatanganinya dan harus menunggu hingga Maret 2011 karena cedera yang dideritanya saat bermain di Newcastle.

Selama dua musim di Liverpool, Carroll pun berjuang secara konsisten untuk mencetak gol.

Hal ini dilakukan karena dia tidak pernah berhasil untuk cukup konsisten. Dia hanya mencetak enam gol untuk klub dalam 44 penampilannya.

Tentu saja, hasil ini cukup mengecewakan untuk harga yang sangat mahal. Dia kemudian dipinjamkan ke West Ham pada 2012-2013 yang kemudian dipermanenkan pada musim berikutnya.


2. Alexis Sanchez

Penyerang asal Cile, Alexis Sanchez, juga masuk daftar pembelian gagal sepanjang sejarah Liga Inggris.

Banyak pihak mengira Sanchez akan tampil apik setelah dikontrak Man United dari Arsenal pada Januari 2018.

Tetapi, kenyataannya benar-benar berbanding terbalik.

Man United berhasil mengontrak Sanchez dari Arsenal dan menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Liga Inggris.

Kedatangannya tentu saja diharapkan dapat menambah kekuatan ekstra untuk serangan Man United. Tetapi, ia gagal memberi dampak besar ke tim.

Kondisi ini telah terlihat sejak awal kedatangannya hingga saat ini. Karena itu, Sanchez pun kerap kali kehilangan kesempatannya untuk bermain di Man United.

Dia sebagian besar hanya digunakan sebagai pengganti oleh Jose Mourinho dan pelatih saat ini, Ole Gunnar Solskjaer.

Dalam 32 penampilannya di Liga Inggris, ia hanya berhasil mencetak tiga kali.


1. Ali Dia

Terakhir, ada nama pemain asal Senegal, Ali Dia. Ia diklaim sebagai pembelian terburuk oleh The Times dan banyak surat kabar terkemuka lainnya.

Tentu saja, hal ini tidak mengejutkan karena Dia tampil buruk selama berkarier di Liga Inggris.

Dia telah menipu manajer Southampton saat itu, Graeme Souness, untuk mengontraknya.

Souness membujuk Southampton untuk merekrut Dia karena sepupunya itu diyakini bisa membawa kekuatan besar untuk tim.

Kala itu, penampilan Dia di Paris Saint-Germain dan tim nasionalnya menjadi takaran.

Pihak Southampton pun terbuai dengan bujuk rayu Souness.

Tetapi, setelah datang, Dia ternyata tampil jauh dari harapan. Dia pun hanya bermain sekali untuk Southampton, yakni saat melawan Leeds United.

Dia dibawa sebagai pengganti Le Tissier pada menit ke-32. Tapi, penampilannya sangat buruk sehingga dikeluarkan pada menit ke-85.

Tak lama setelah itu, ia dibebaskan dari kontraknya oleh Southampton.

Sumber : okezone.com

Related Articles

Back to top button