Upacara Ballon d’Or berlangsung awal pekan ini ketika Messi mengalahkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe untuk mengklaim penghargaan kedelapan yang memecahkan rekor dunia.
Pemain berusia 36 tahun itu menerima penghargaan individu bergengsi tersebut setelah menginspirasi Argentina meraih kejayaan Piala Dunia di Qatar tahun lalu.
Dia membintangi turnamen tersebut saat dia memenangkan Piala Dunia pertama dalam karir legendarisnya.
Meski heroik, ENAM negara tidak memilih Messi dalam pemungutan suara Ballon d’Or.
Dia memenangkan Ballon d’Or setelah menerima 462 poin yang mengesankan, 105 poin lebih banyak dari peringkat kedua Haaland, yang membantu Manchester City meraih treble musim lalu.
Mbappe, finis di posisi ketiga dengan 270 poin di atas Kevin De Bruyne, yang mengumpulkan 100 poin.
Namun, Messi tidak menerima satu pun suara dari Cameron, Tanjung Verde, Guinea, Yordania, Swiss, dan Salvador karena jurnalis dari negara-negara tersebut tidak memilih Messi dalam lima pemain teratas mereka.
Namun, negara-negara seperti Inggris, Jerman dan Spanyol memilih Messi sebagai pilihan nomor satu mereka saat penyerang superstar itu membawa pulang gelarnya yang kedelapan.
Berbicara setelah kesuksesannya meraih Ballon d’Or, dia berkata: “Senang sekali bisa berada di sini sekali lagi untuk menikmati momen ini. Mampu memenangkan Piala Dunia dan mencapai impian saya.
“Saya tidak bisa membayangkan memiliki karir yang saya miliki dan semua yang telah saya raih, keberuntungan yang saya miliki untuk menjadi bagian dari tim terbaik dalam sejarah.
“Semuanya [penghargaan Ballon d’Or] spesial karena alasan yang berbeda.”
Messi memenangkan penghargaan Ballon d’Or pertamanya pada tahun 2009. Ia kemudian mengamankan penghargaan tersebut pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Ia memenangkan gelar kelimanya pada tahun 2015, sebelum memenangkan penghargaan tersebut pada tahun 2019, 2021 dan, tentu saja, 2023.
