Extra Time

Ketok Palu, Klub Arab Saudi Gak Bisa Main di Liga Champions

 

Presiden UEFA Aleksander Ceferin telah membahas situasi terkini dalam sepak bola, khususnya berfokus pada kebangkitan liga Arab Saudi dan musim baru Liga Champions.

Ceferin membandingkan Liga Arab Saudi dengan Liga China yang beberapa tahun lalu juga menarik sejumlah bintang.

“Itu bukan ancaman, kami melihat pendekatan serupa di Tiongkok, yang membeli pemain di akhir karier mereka dengan menawarkan banyak uang,” kata Ceferin kepada L’Equipe.

“Sepak bola Tiongkok tidak berkembang dan tidak lolos ke Piala Dunia setelahnya.

“Itu bukan cara yang tepat untuk melakukannya. Mereka seharusnya bekerja pada pengembangan pemain dan pelatih, tapi itu bukan masalah saya.”

Ketua UEFA juga menekankan bahwa pemain terbaik di masa jayanya belum pergi ke Arab Saudi.

“Ada pemain di akhir karir mereka dan ada pula yang tidak cukup ambisius untuk bercita-cita berkompetisi di kompetisi ‘top’,” tambahnya.

“Sejauh yang saya tahu, [Kylian] Mbappe dan [Erling] Haaland tidak memimpikan Arab Saudi.

“Saya tidak percaya pemain terbaik yang berada di puncak karier mereka akan pergi ke Arab Saudi.

Ketika orang berbicara kepada saya tentang pemain yang pergi ke sana, tidak ada yang tahu di mana mereka bermain.”

Ceferin melanjutkan dengan menunjukkan bahwa dia tidak melihat Arab Saudi sebagai pesaing turnamen UEFA saat ini.

“Hal ini terutama menarik perhatian media, namun tidak begitu menarik perhatian komunitas sepak bola Eropa,” katanya.

“Kita lihat saja nanti, tapi saya tidak berpikir sedetik pun hal ini bisa mengancam kompetisi kita.”

Dalam beberapa pekan terakhir, beredar rumor klub-klub Arab Saudi bisa berpartisipasi di Liga Champions edisi mendatang, namun Ceferin membantah spekulasi tersebut.

“Sebuah media membicarakan hal ini bahkan tanpa bertanya kepada kami,” kata Ceferin.

“Hanya klub-klub Eropa yang dapat berpartisipasi di Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi.”

Ceferin juga punya pendirian serupa saat ditanya kemungkinan digelarnya final Liga Champions di Amerika Serikat pada masa depan.

“Hanya federasi Eropa yang bisa mengajukan [menjadi tuan rumah] final, bahkan klub pun tidak,” lanjutnya.

“Kami harus mengubah semua peraturan kami, dan kami tidak menginginkan hal itu.”

Related Articles

Back to top button