Top Skor

4 Strategi Cerdas Riedl Menghempaskan Thailand

 

Timnas Indonesia menjaga asa menjadi juara piala AFF dengan mengalahkan Thailand 2-1 di Bogor. Adapun dua gol timnas dicetak oleh Risky Pora dan Hansamu, sementara gol Thailand dicetak Dangda. Di laga tersebut timnas Indonesia kembali menunjukkan sikap positif mental, dimana harus tertinggal lebih dahulu di babak pertama.

 

Ini bukan kali pertama timnas tertinggal di pagelaran piala AFF tahun ini. Sebelumnya tim garuda pernah tertinggal oleh Thailand dan Singapore di babak penyisihan grup. Namun satu hal yang disayangkan, Andik Vermansyah harus keluar karena cedera di babak pertama. Keputusan Riedl harus diancungi kempol menyiasatinya. Dan berikut 4 keputusan Riedl kala menghempaskan Thailand :

alfred riedl

4. Fokus Serangan ke Tengah

 

Strategi Thailand memasang empat bek di sektor belakang terbukti efektif meredam agresivitas sisi sayap Timnas Indonesia. Rizky Rizaldi Pora dan Andik Vermansah, tidak pernah diberi kesempatan berlama-lama menguasai bola.

 

Pergerakan mereka selalu diintai dua pemain Thailand. Duet fullback Tim Gajah Putih Tristan Do dan Theerathon Bunhmathan amat disiplin mengawal sisi pertahanan. Mereka bermain amat taktis saat memotong aksi akselerasi dua winger ofensif Tim Merah-Putih.

 

Praktis tanpa tusukan dari kedua sektor sayap, Timnas Indonesia kesulitan menciptakan peluang emas. Boaz Solossa terkunci tanpa pasokan bola daerah yang intens.

 

Begitu memasuki babak kedua Alfred Riedl melakukan perubahan strategi. Indonesia bermain lebih ke tengah. Dua gelandang sayap lebih sering menggeber ekselerasi ke area tengah.

 

Hasilnya tokcer. Rizky Rizaldi Pora mencetak gol indah tendangan jarak jauh dari area luar kotak penalti

 

 

3. Keputusan Setelah   Andik  Cedera

 

Andik Vermansah terpaksa keluar lapangan cedera hamstring. Namun daya gereget serangan Timnas Indonesia dari sisi sayap tidak mengendur.

 

Zulham Zamrun yang didapuk sebagai pengganti tampil tak kalah bagus dibanding Andik. Gelandang sayap Persib Bandung seringkali melakukan akselerasi yang merepotkan sisi pertahanan kiri Thailand.

 

Selama ini Zulham winger tajam yang amat berbahaya. Tidak hanya jadi pemain pelayan lewat umpan-umpan terukurnya, ia juga seorang predator penjebol gawang lawan.

 

Menariknya Zulham juga tampil sangat disiplin dalam mengawal pertahanan. Kala Thailand mengambil kendali permainan ia turun untuk mendampingi Beny Wahyudi.

 

 

2. Pergantian Pemain yang Efektif

 

Timnas Indonesia pada awal pertandingan menggeber formasi 4-2-3-1. Namun, begitu tertinggal 0-1 dari Thailand di babak pertama, Alfred Riel melakukan perubahan strategi kilat yang berjalan efektif pada paruh kedua laga.

 

Ia memasukkan striker Lerby Eliandry menggantikan Benny Wahyudi di sektor bek sayap kanan. Posisi yang ditinggalkan Beny diisi Manahati Lestusen, yang di awal laga bermain sebagai gelandang jangkar.

 

Timnas Indonesia pun akhirnya bermain dengan skema 4-4-2.

 

Melihat permainan Boaz Solossa tidak berkembang Alfred berani memasukkan Ferdinand Sinaga. Tipikal permainan kedua striker sama, mengandalkan speed and power. Hasilnya permainan menyerang Timnas Indonesia lebih berkembang.

 

 

1. Kemajuan di Lini Pertahanan

 

Sepanjang pertandingan Timnas Indonesia menggeber sistem pertahanan man to man marking. Para pemain Thailand tidak diberi kesempatan lama-lama menguasai bola.

 

Alfred Riedl agaknya sadar kubu lawan memiliki kelebihan dari skill individu. Jika dibiarkan memainkan skema umpan-umpan pendek merapat Tim Gajah Putih akan menyajikan mimpi buruk bagi Timnas Indonesia.

 

Duet stoper Hansamu Yama dengan Fachrudin Aryanto tampil solid mengawal lini pertahanan. Mereka amat sulit ditembus penyerang-penyerang Thailand. Hansamu bahkan mencetak gol kedua bagi Timnas Indonesia.

 

Sepanjang Piala AFF 2016, performa poros pertahanan Tim Garuda disorot banyak pengamat. Di tiap pertandingan yang dilakoni dari mulai penyisihan hingga final, tim asuhan Alfred Riedl selalu kebobolan.

 

Related Articles

Back to top button