Top Skor

5 Pelatih Muda Terbaik Saat Ini

pep
Roberto Mancini
Mancini saat ini berusia 48 tahun. Ia memulai karir kepelatihannya di Fiorentina pada tahun 2011. Saat itu, ia masih belum memperoleh lisensi yang dibutuhkan untuk bisa menangani klub Serie A. Ia lantas diberi dispensasi khusus oleh FIGC. Sementara itu, walau mengalami masa sulit di La Viola, bahkan sempat tak digaji dan menerima ancaman pembunuhan, Mancini bekerja cukup baik. Ia sanggup membawa Fiorentina meraih gelar COppa Italia pada tahun 2002. Pada tahun yang sama, ia keluar dari klub tersebu dan menangani Lazio. Kendati mengalami masalah finansial, namun lagi-lagi Mancini bekerja cukup baik. Klubnya itu dibawanya memenangi Coppa Italia di tahun pertamanya melatih klub tersebut.

Pada awal musim 2004-2005, ia dikontrak oleh Inter. Di tangannya, Inter sukses meraih Scudetto tiga kali berturut-turut mulai musim 2005-2006. Ia juga meraih juara Coppa Italia dan Supercoppa Italia sebanyak dua kali. Di tangannya, Inter pernah pernah menorehkan rekor kemenangan beruntun selama lima bulan, dimulai dari September 2006 hingga Februari 2007. Selain itu, ia juga membawa Inter menorehkan poin tertinggi dalam semusim di liga Italia, yakni 97 poin.

Akan tetapi, walau sukses di liga domestik, Mancio melempem di liga Champions. Hal ini membuat Massimo Moratti kecewa dan mendepaknya pada bulan Mei 2008. Pada Desember 2009, ia dikontrak oleh Manchester City. Awal-awal kebersamaanya bersama City tak berjalan mulus. Ia harus beradaptasi dengan sistem permainan yang berbeda. Akhirnya, pada musim 2010-2011, ia berhasil memenangi trofi FA Cup dan semusim kemudian, dengan belanja pemain besar-besaran, berhasil memenangkan trofi Premier League 2011-2012 secara dramatis.

Di awal musim ini, ia membawa City memenangkan gelar Community Shields melawan Chelsea. Sementara di Premier League, The Citizen hingga kini masih menjadi kandidat kuat untuk mempertahankan gelar yang mereka raih musim lalu. Mancio sendiri kemungkinan besar bisa meraih trofi EPL lagi jika ia berhasil membenahi kembali lini pertahanannya seperti musim lalu yang hanya kebobolan 13 gol. Strategi yang dimainkan Mancio memang memfokuskan pada lini pertahanan yang kuat. Dari lini belakang itulah timnya memulai setiap serangan pada lawan-lawannya. Ia pun juga tak mempermasalahkan jika timnya main membosankan, asal pada akhirnya bisa menang, walau dengan skor 1-0 sekalipun.

Previous page 1 2 3 4 5Next page

Related Articles

Back to top button