Pep Guardiola
Usianya masih 43 tahun. Namun, kemampuannya dalam meracik strategi sangat brilian dan patut diacungi jempol. Ia bahkan melampaui sejumlah pelatih senior dalam urusan taktik dan strategi. Karir kepelatihan Guardiola sendiri baru dimulai pada tahun 2007. Ia ditunjuk untuk menjadi pelatih tim Junior Barcelona dangan didampingi Tito Vilanova. Ia pun sukses membawa timnya itu promosi ke ke divisi dua liga Spanyol.
Pada akhir musim 2007-2008, ia pun diminta untuk menangani tim senior Barca oleh Joan Laporta. Hal itu terbukti jitu. Ia pun menekan para pemainnya untuk berlatih ekstra keras agar mampu tampil apik. Akan tetapi, hal itu dibarenginya dengan pendekatan personal para para pemain. Hasilnya pun luar biasa. Barca tampil solid pada musim 2008-2009. Mereka memenangkan enam trofi sekaligus saat itu. Trofi itu yakni la Liga, Liga Champions, Copa del Rey, Supercopa, UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antar Klub. Ia pun menjadi pelatih pertama yang mampu melakukan hal tersebut plus menjadi pelatih termuda yang pernah memenangkan Liga Champions.
Di musim berikutnya, 2009-2010, Guardiola hanya mampu membawa Barca menjadi juara La Liga. Namun, hal itu dicapainya dengan istimewa. Blaugrana sukses meraih 99 poin, angka tertinggi yang pernah diraih suatu tim di antara liga-liga eropa lainnya. Pada musim 2010-2011, ia membawa Barca meraih trofi Piala SUper Spanyol, Liga Champions dan La Liga. Plus Piala SuperCopa dan UEFA Super Cup di awal musim 2011-2012. Ia pun sukses meraih 12 trofi dalam rentang waktu tiga tahun saja.
Tak berhenti sampai disitu, ia lantas membawa Barca kembali menjadi jawara Piala Dunia Antar Klub. Berkat prestasinya, ia menyabet penghargaan sebagai Pelatih Terbaik FIFA tahun 2011. Selain itu, masih banyak gelar-gelar personal lain yang didapatnya dari berbagai pihak. Guardiola juga memiliki rekor tak terkalahkan ketika menghadapi Real Madrid. Musim depan, patut ditunggu, apakah Guardiola masih akan bisa sukses bersama Bayern Munich seperti yang ia lakukan ketika masih bersama Barca.
